Jumat, 11 November 2016

Tauhid Nafyi dan Itsbat

Tauhid Nafyi dan Itsbat

iklan 336x280 iklan link responsive
iklan 336x280 iklan link responsive

Baca Juga



Kalimat yang Agung ini لا اله الا لله memiliki dua rukun yaitu an-Nafyi (penafian / penolakan / pengingkaran) dan itsbat (penetapan / penegasan). Yang di maksud an-Nafyi ( لا اله ) yaitu menafikan semua yang di ibadahi selain Allah atau pengosongan. Dan aI-Itsbat ( الا لله ) yaitu menetapkan seluruh macam ibadah hanya kepada Allah saja tidak ada sekutu baginya. Penafian murni saja bukanlah Tauhid, penetapan murni saja itu pun bukanlah Tauhid, namun Tauhid itu harus menggabungkan antara keduanya. Makna لا اله الا لله yaitu tidak ada yang berhaq di ibadahi kecuali Allah, atau tidak ada yang berhak terhadap segala peribadatan ini tanpa disertai lainnya kecuali hanya Allah.

Kalimat tauhid ini menafikan 4 perkara dan menetapkan 4 perkara. 4 perkara yang dinafikan adalah: • Alihah (Rabb-Rabb)ialah apa saja yang engkau jadikan tujuan dengan melakukan sesuatu untuk mendapatkan manfaat atau menlak mudharat darinya • Thawaghit (Thaghut)Ialah apa dan siapa saja yang disembah dan ia rela dengan sesembahan itu, atau sesuatu yang dicalonkan sebagai sesembahan • Andad (Tandingan bagi Allah)ialah setiap sesuatu yang menjauhkan dari Dien Islam, baik itu keluarga, tempat tinggal, kerabat, maupun harta. semua itu bisa disebut andad bila menyebabkan jauh dari Dien Islam, hal ini berdasarkan firman Allah azza wa Jalla: "Dan diantara manusia ada rang yang menyembah Rabb selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai sebagaimana mereka mencintai Allah (QS. al-Baqarah: 165) • Arbabialah seseorang yang menetapkan hukum, memberi fatwa yang menyimpang dari al-Haq, lalu dipatuhi oleh seseorang, sebagaimana firman Allah azza wa Jalla: "Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi) dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai Rabb selain Allah" (QS. al-Baqarah: 165) Sedangkan 4 perkara yang ditetapkan oleh kalimat ini adalah: • al-Qashdual-Qashdu adalah tujuan, hendaklah seseorang tidak memiliki tujuan dan maksud (niat) kecuali kepada Allah azza wa Jalla. • at-Ta'dhim wal Mahabbah (Pengagungan dan kecintaan)at-Ta'dhim wal Mahabbah adalah (Pengagungan dan kecintaan), sebagaimana firman Allah azza wa Jalla: " Adapun orang-orang yang beriman, sangat besar cintanya kepada Allah"
(al-Baqarah: 165) • al-Khauf war Raja'al-Khauf war Raja' adalah rasa kekhawatiran dan pengharapan, sebagaimana firman Allah azza wa Jalla : "Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Yunus: 107) at-Taqwaat-Taqwa (bertakwa) adalah berlindung / takut dari murka dan siksa Allah dengan cara meninggalkan Syirik dan seluruh kemaksiatan, memurnikan ibadah hanya kepada Allah dan mentaati perintah-Nya sesuai dengan syariat-Nya Ibnu Mas'ud Radiyallahu'Anhu berkata: "Hendaklah engkau melaksanakan ketaatan kepada Allah di atas cahaya Allah karena mengharap pahala dari Allah, dan menginggalkan kemaksiatan berdasarkan cahaya Allah karena takut akan siksa Allah."


الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

(QS. al-Maidah: 3)



sumber Mimbar Telegram

iklan 336x280 iklan link responsive (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Related Posts

Tauhid Nafyi dan Itsbat
4/ 5
Oleh